Tianwen-1 Mendarat di Mars, Manusia Semakin Mendekati Alam Semesta
2021-05-19 19:35

(indonesian.cri.cn) Perjalanan jarak jauh di alam semesta yang luas selama 7 bulan, penerbangan di orbit sekeliling Mars selama 3 bulan lagi, totalnya 10 bulan sesudah berangkat dari Bumi, pesawat ruang angkasa Tianwen-1 milik Tiongkok akhirnya mendarat mantap di zona pendaratn di bagian Selatan Utopia Planitia Planet Mars. Para penggemar astronomi dari seluruh dunia sangat bersemangat sehingga sulit tidur.

Eksplorasi Mars tak pernah misi yang mudah. Terhitung sampai tahun lalu, totalnya terdapat 7 negara dan daerah meluncurkan 47 wahana penjelajah ke Planet Mars dan pernah 18 kali mencapai sukses, tingkat kesuksesannya kurang dari 40 persen. Apalagi, misi “pendaratan” dan “inspeksi” jauh lebih sulit daripada misi “penerbangan” dan “sekeliling”. Banyak penggemar astronomi Tiongkok mengatakan, inilah eksplorasi perdana Tiongkok ke Mars, saya sudah merasa bangga jika hanya mewujudkan penerbangan di orbit sekeliling planet itu saja. Namun, Tianwen-1 langsung sekaligus menyelesaikan tugas “penerbangan sekeliling” dan “pendaratan”. Tiongkok berhasil menjadi negara pertama yang melaksanakan “pendaratan” wahana ke Mars pada upaya eksplomrasi perdananya ke Mars.

Tahun-tahun ini, warga Tiongkok kayaknya sudah terbiasa atas munculnya hasil teknologi canggih, seperti ilmuwan seharusnya begitu hebat, sampai hampir melupakan kecerdasan dan upaya giat yang disumbangkan mereka, bahkan nyawa mereka yang berharga. Pesawat ruang angkasa “Tianwen-1” yang membawa kereta Mars “Zhurong” itu berhasil mendarat mantap di Mars, hal itu langsung mengundang ribuan post di suatu platform sosmed kategori pengetahuan, di antaranya, terdapat pula banyak post pemasyarakatan teknologi dari ilmuwan dan penggemar teknologi astronomi. Meskipun artikel-artikel itu sudah dijelaskan dalam bahasa yang sederhana dan popular, namun tetap sulit dipahami sepenuhnya oleh pembaca biasa. Membaca satu artikel ilmiah tetap begitu sulit, apalagi mengerti upaya jerih payah para ilmuwan selama 10 tahun itu? Dari Beijing ke Shanghai, dari Kashgar ke Jiamusi, para pekerja dari 100 lebih instansi Tiongkok itu sudah berjuang lama demi misi ke Mars itu. Hari ini, orang Tiongkok akhirnya menyumbangkan kekuatannya untuk memperluas jangkauan manusia ke alam semesta.

Pada saat itu, yang tersenyum itu tidak hanya orang Tiongkok, tapi juga mitra asal Badan Antariksa Eropa (ESA) di Centre Spatial Guyanais. Betul, kemandirian usaha antariksa Tiongkok tidak berarti penelitian tutup pintu, tapi badan antariksa Tiongkok telah banyak bekerja sama dengan badan terkait di Eropa, Argentina dan lain sebagainya, Tiongkok selau menjalani komitmennya untuk mengembangkan angkasa luar untuk tujuan damai. Pendaratan Tianwen-1 ke Mars juga menyediakan platform kerja sama yang lebih luas kepada usaha eksplorasi Mars yang dilakukan kalangan antariksa seluruh dunia. Administrasi Antariksa Nasional Tiongkok (CNSA) sudah berkali-kali menyatakan kesediaannya untuk berkomunikasi dengan baan antariksa berbagai negara, instansi penelitian ilmu luas angkasa serta para penggemar ilmu itu, meningkatkan kerja sama dalam misi proyek antariksa penting berikutnya, bersama-sama memajukan usaha antariksa. Sebenarnya, angkasa luar seharusnya dikejar bersama oleh segenap manusia. Hari ini, Tiongkok yang bersemangat internasionalisme itu merintis jalan manusia menuju angkasa luar dan maritim, setiap langkah orang Tiongkok bukan hanya dimilikinya diri sendiri, dan juga mewakili semakin luas kelompok umat manusia yang bersedia bekerja sama dengan Tiongkok itu menuju ke alam semesta dan dunia maritim.

Manusia seharusnya tidak saling merebut sumber dayanya di planet Bumi saja, melainkan harus keluar dan menjelajahi dunia yang belum diketahui dan alam semesta yang lebih luas, harus mencari lebih banyak logam langka dan sumber daya. Keingintahuan adalah sifat alami manusia di hadapan hal yang belum diketahui. Keingintahuan itu menarik manusia untuk mengeksplorasi hal yang baru dan melahirkan penemuan baru dan hebat. Keingintahuan itu juga merupakan harapan manusia di masa depan. Kita manusia seharusnya tidak kehilangan diri sendiri dalam pertimbangan kepentingan saja, seharusnya tidak saling menindas dan membikin masalah, melainkan berpegang pada keingintahuan murni untuk memandang cakerawala bintang, bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih indah.