Memperhatikan Kehidupan Rakyat, Melukis Cetak Biru Pembangunan Xinjiang Selatan
2021-05-28 12:50

(indonesian.cri.cn) Temu Wicara Kerja Xinjiang Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok Kedua diselenggarakan dari tanggal 28 hingga 29 Mei 2014. Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri temu wicara tersebut dan menyampaikan pidato penting. Inilah rapat khusus level tertinggi yang dibuka Komite Sentral PKT mengenai masalah Xinjiang, justru pada rapat kali inilah, rancangan pembangunan Xinjiang Selatan dinaikkan sampai level nasional. Di bawah bimbingan dan perhatian Presiden Xi Jinping, kehidupan rakyat Xinjiang Selatan berkembang pesat, sekitar 2,6 juta penduduk miskin semua terlepas dari kemiskinan.

Pada April 2014, setelah Sidang Pleno Komite Senteral ke-18 Partai Komunis Tiongkok berakhir, Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk pertama kalinya melakukan inspeksi ke Xinjiang, pos pertama ialah kota penting Kashqar, Xinjiang Selatan. Di Desa Ayagemangan, Kabupaten Shufu, Presiden Xi masuk ke rumah penduduk etnis Uygur Abudulkeyoum Rozi, sambil menceritakan tujuan perjalanannya ke Xinjiang kali ini.

“Kali ini saya datang ke sini, justru ingin tahu apakah kebijakan pemerintah pusat diakui umum dan sesuai dengan keinginan rakyat. Segala kebijakan pemerintah pusat harus disusun dan dilaksanakan dengan tujuan yang sesuai dengan kehidupan rakyat, menguntungkan kehidupan rakyat serta memperbaiki kehidupan rakyat. ”

90 persen luas wilayah Xinjiang Selatan ialah gurun pasir, kondisi kehidupannya buruk dan dasar ekonominya lemah, 4 prefektur di Xinjiang Selatan pernah tercantum dalam daftar daerah termiskin Tiongkok, jumlah penduduk miskin menduduki 85 persen dari total penduduk miskin di seluruh Xinjiang. Di antara 3 orang terdapat 1 orang miskin. Tingkat putus sekolah dan buta huruf sangat tinggi, tingkat penempatan kerja relatif menurun, masalah kehidupan di Xinjiang Selatan sangat menonjol.

Dalam menyelesaikan masalah Xinjiang hendaknya dapat menangkap titik utamanya, yaitu masalah Xinjiang Selatan. Bagaimana cara melakukan pekerjaan Xinjiang Selatan dengan baik? Dalam inspeksinya, Xi Jinping berkali-kali berbicara tentang pentingnya perbaikan kehidupan, dan menekankan untuk mementingkan pembangunan agar rakyat setempat mempunyai tempat kerja, gaji dan harapan.

“Pembangunan Xinjiang Selatan hendaknya sesuai dengan kebutuhan setempat. Penanaman bahan pangan dan kapas, industri buah-buahan, industri rumput hewan dan peternakan hendaknya mencakup kebanyakan petani. Para petani dan penggembala hendaknya mempelajari teknik produksi dan pola bisnis pasar yang maju. Setiap desa memiliki industrinya sendiri, dan setiap kabupaten mempunyai produk pertaniannya sendiri.”

Satu bulan setelah inspeksi berakhir, temu wicara kerja Xinjiang Kedua digelar di Beijing. Di depan rapat leval tertinggi ini, masalah kehidupan kembali menjadi fokus utama rapat kali ini. Pemerintah pusat menekankan, pembangunan Xinjiang hendaknya dilaksanakan dengan berfokus pada perbaikan kehidupan rakyat, perancangan nasional terhadap perkembangan Xinjiang Selatan untuk pertama kalinya dilakukan, diharapkan melaksanakan kebijakan istimewa, dan terlepas dari peraturan normal. Di depan Temu Wicara Kerja Xinjiang ke-3 yang dibuka pada tahun 2020, Xi Jinping menekankan kembali, hendaknya mendorong perkembangan ekonomi dan sosial serta kehidupan rakyat Xinjiang Selatan.

Selama 7 tahun ini, kehidupan rakyat Xinjiang Selatan mengalami perkembangan pesat. Bahan bakar batu bara yang digunakan rakyat di empat prefektur Xinjiang Selatan pada musim dingin diganti menjadi tenaga listrik, pendidikan wajib 15 tahun dilaksanakan secara menyeluruh di Xinjiang Selatan. Rakyat berbagai etnis di Xinjiang Selatan menikmati layanan pemeriksaan kesehatan selama 5 tahun berturut-turut. Tahun 2020, 2,6 juta penduduk miskin di Xinjiang Selatan telah terlepas dari kemiskinan. Media berkomentar: “Perubahan yang terjadi di Xinjiang Selatan sejak Sidang Pleno Komite Senteral ke-18 PKT lebih besar daripada semua perubahan yang terjadi dalam sejarah.”

Kesatuan bangsa selalu diperhatikan oleh Presiden Xi Jinping. Dia menekankan, “di antara berbagai masalah yang ada di Xinjiang, yang paling sulit diselesaikan tetap masalah kesatuan bangsa.” “Hendaknya mementingkan masalah kesatuan bangsa.”

“Hendaknya melindungi kesatuan bangsa seperti melindungi mata sendiri, menghargai kesatuan bangsa seperti menghargai nyawa sendiri. Hendaknya berpeluk erat seperti bibit dalam delima. Hendaknya melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesatuan bangsa, khususnya dalam pendidikan di sekolah, keluarga dan masyarakat, agar bunga kesatuan bangsa mekar selama-lamanya.”