Pada tanggal 7 Juni, Konsul Jenderal Tiongkok di Medan, Zhang Min bertemu dengan Rektor Universitas Katolik Santo Thomas Medan, Sihol Situngkir beserta delegasi. Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa merangkap Ketua Penasihat Perhimpunan Indonesia Tionghoa Sumut, Indra Wahidin juga ikut menghadiri pertemuan tersebut.

Konjen Zhang memperkenalkan perkembangan Tiongkok dan hubungan Tiongkok-Indonesia, dengan menekankan bahwa pertukaran serta kerja sama humaniora merupakan bagian penting dari struktur hubungan bilateral baru "penggerak empat roda" kerjasama politik, ekonomi, budaya dan maritim yang diciptakan bersama oleh Tiongkok dan Indonesia, yang kondusif untuk memperdalam kerja sama pragmatis antara kedua negara di berbagai bidang dan mendorong ikatan antar masyarakat. Beliau juga memperkenalkan situasi pengajaran bahasa Mandarin sebagai bahasa asing dan pendirian Institut Konfusius di luar negeri, serta mendorong Unika Santo Thomas Medan untuk berpartisipasi aktif dalam kerjasama pendidikan Tiongkok-Indonesia. Dalam hal ini, Konsulat Jenderal Tiongkok di Medan bersedia memberikan dukungan dan bantuan.

Rektor Sihol Situngkir mengucapkan terima kasih kepada Konjen Zhang atas pertemuan ini dan memperkenalkan situasi Unika Santo Thomas Medan. Beliau menyatakan bahwa mempelajari budaya tradisional Tiongkok akan membantu masyarakat Indonesia untuk mempelajari pengalaman pembangunan ekonomi dan sosial Tiongkok serta mendorong pengembangan hubungan bilateral antara Tiongkok dan Indonesia, serta meningkatkan rasa saling pengertian dan persahabatan antara kedua bangsa. Beliau juga menyatakan bahwa Unika Santo Thomas bersedia untuk memperkuat komunikasi dengan Konsulat Jenderal Tiongkok dan berpartisipasi dalam mempromosikan bahasa Mandarin dan budaya tradisional Tiongkok. Selain itu, mereka juga secara aktif mendiskusikan perkembangan pengajaran bahasa Mandarin di universitas dan kelayakan kerjasama pembangunan Institut Konfusius dengan Tiongkok.