Xi Jinping Hadiri KTT Kesehatan Global dan Sampaikan Pidato
2021-05-22 19:34

(indonesian.cri.cn) Presiden Tiongkok Xi Jinping pada Jumat malam (21/5) menghadiri KTT Kesehatan Global yang digelar secara virtual. Xi Jinping menyampaikan pidato yang berjudul “Bergandengan Tangan Membangun Komunitas Kesehatan Manusia”.

Xi Jinping menunjukkan, selama satu tahun lebih ini, kasus-kasus pandemi COVID-19 masih terus naik turun dan merajalela sebagai epidemi terparah selama satu abad ini. Sedini mungkin mengatasi pandemi dan memulihkan pertumbuhan ekonomi adalah tugas urgen pertama bagi seluruh masyarakat internasional. Para anggota G20 hendaknya memikul tanggung jawabnya dalam kerja sama melawan pandemi COVID-19, berusaha memberdayakan diri dalam menanggapi dan menangani kejadian luar biasa kesehatan publik.

Untuk itu, Xi Jinping mengajukan lima butir masukan:

Pertama, terus memprioritaskan rakyat dan nyawa setiap individu. Memerangi pandemi adalah untuk rakyat dan harus pula bersandar pada rakyat, harus memperlihatkan kewajiban dan keberanian politik dan mengambil tindakan yang luar biasa untuk menghadapi kejadian luar biasa, benar-benar menghormati nyawa dan martabat setiap individu, berusaha keras meminimalisir pengaruh pandemi terhadap kehidupan masyarakat dan menjamin ketertiban sosial pada pokoknya berjalan secara normal.

Kedua, secara ilmiah menerapkan kebijakan dan melakukan penanganan secara koordinatif. Perlunya melakukan intervensi dengan penerapan obat-obatan dan penanganan non obat-obatan, menyelaraskan penanganan pandemi tepat sasaran melalui tindakan rutin maupun tanggap darurat, mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial secara seimbang di tengah penyebaran pandemi. Para anggota G20 hendaknya mengambil kebijakan ekonomi makro yang bertanggung jawab, memelihara kelancaran rantai pasok industri global, terus mendukung negara-negara berkembang khususnya negara-negara yang paling rawan dan paling sulit.

Ketiga, perlunya menumbuhkan semangat gotong royong dan bersolidaritas dalam penanganan pandemi. Perlunya menyebarluaskan pedoman komunitas kesehatan manusia, dengan tegas menentang percobaan politisasi dan stigmatisasi. Memainkan manipulasi politik sama sekali tidak bermanfaat bagi penanganan pandemi di negeri masing-masing, hanya akan merusak kerja sama internasional dan akan membawa lebih banyak pelukaan kepada rakyat mancanegara.

Keempat, perlunya mempertahankan prinsip keseteraan dan keadilan, berusaha mengatasi “jurang imunitas”. Perlunya mengesampingkan “nasionalisme vaksinasi”, meningkatkan kapasitas produksi dan menyelesaikan masalah distribusi vaksin, serta memperkuat aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin di negara-negara berkembang.

Negara-negara besar peneliti dan penghasil vaksin harus mengemban kewajibannya, semaksimal mungkin menyediakan vaksin kepada negara-negara berkembang yang sangat terdesak kebutuhannya. Lembaga-lembaga moneter multilateral hendaknya menyediakan dukungan moneter kepada negara-negara berkembang untuk memperoleh akses pembelian vaksin. WHO hendaknya mengintensifkan pelaksanaan rencana vaksinasi “COVAX”.

Kelima, perlunya melakukan penanganan seutuhnya dan memperbaiki sistem penanganan secara majemuk. Perlunya meningkatkan peranan PBB dan WHO, mematuhi prinsip berkonsultasi bersama, membangun bersama dan membagi bersama, agar sedapat mungkin memenuhi kebutuhan rasional negara-negara berkembang. Perlunya meningkatkan kemampuan peringatan dini dan tanggap darurat, kemampuan pemberian pertolongan, kemampuan penyediaan barang tanggap darurat, kemampuan logistik, kemampuan pemberantasan kabar dan informasi palsu serta kemampuan memberikan bantuan kepada negara-negara berkembang.

Untuk mendukung upaya global melawan pandemi COVID-19, Xi Jinping mengumumkan:

- Tiongkok akan menyediakan tambahan bantuan internasional sebesar 3 miliar dolar AS dalam waktu tiga tahun mendatang. Dana itu akan digunakan untuk mendukung negara-negara berkembang memerangi pandemi dan memulihkan ekonomi dan sosial.

- Tiongkok sudah mengirim sebanyak 300 juta dosis vaksin kepada dunia dan berjanji akan berupaya semampunya untuk menyediakan lebih banyak vaksin kepada dunia.

- Tiongkok mendukung perusahaan vaksin domestik melakukan pengalihan teknologi kepada negara-negara berkembang dan melakukan kerja sama dalam produksi vaksin.

- Tiongkok sudah mengumumkan dukungannya terhadap pembebasan HaKI vaksin corona, Tiongkok juga mendukung WTO dan lembaga lainnya mengambil Keputusan terkait hal ini sedini mungkin.

- Tiongkok menganjurkan pembentukan forum kerja sama vaksin internasional, agar negara-negara penghasil vaksin, perusahaan dan pihak-pihak pemangku kepentingan lainnya dapat duduk bersama untuk membahas distribusi rasional vaksin secara global.

Xi Jinping pada akhirnya mengajak seluruh masyarakat internasional agar berjuang bahu membahu untuk bersama mendorong pembentukan komunitas kesehatan manusia dalam rangka membangun masa depan kesehatan umat manusia yang cerah.